Thursday, December 31, 2015

Kendal(i) Atas Kendal(a) Diri

Kendal(i) Atas Kendal(a) Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di antara ribuan klien yang dilayani IISA Assessment Centre, terdapat sekitar lima puluhan klien yang berasal dari kalangan family business. Sebagian besar klien dari kluster ini memiiki persoalan yang hampir seragam: bagaimana membuat keputusan “suksesi kepemimpinan” perusahaan, yakni keputusan berkenaan dengan siapa yang kelak bakal menjadi penerus estafet kepemimpinan bisnis keluarga.

Dua pihak yang terlibat dalam proses suksesi ialah pertama, the founder (pendiri, ayah atau ibu) dan kedua, the successor (penerus, anak). The founder umumnya mempersepsikan atau mengenali kandidat successsor sebagai pribadi yang kompeten pada bidang keahlian sebagaimana sudah dipersiapkan lewat bidang studi atau pelatihan, sehingga tak ada alasan yang memberatkan untuk tidak memasang sang kandidat pada posisi direksi. Sebaliknya, para founder ini umumnya mengeluhkan buruknya kinerja para kandidat yang diungkapkan dengan sebutan “malas dan lembek”.

Kemalasan dan kelembekan ini dijabarkan sebagai kecenderungan menunda, pembawaan yang moody, ketakutan mengambil risiko, pembiaran diri berada dalam konflik kepentingan, kekakuan cara penyelesaian, kelemahan manajemen waktu, ketaklengkapan informasi lapangan, rendahnya daya determinasi diri, ketakutan dipersalahkan, dan
... baca selengkapnya di Kendal(i) Atas Kendal(a) Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Berdoalah!

Berdoalah! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (QS 40:60)

Larry Dossey adalah seorang doker, seperti dokter kebanyakan lainnya. Apa maksudnya? Ia adalah dokter yang mempercayai suatu kesembuhan terjadi karena faktor kimiawi obat yang diberikan ataupun usaha-usaha medical lainnya. Kesembuhan hanya merupakan faktor perubahan biologis semata, tanpa ada faktor pendukung lainnya. Dossey waktu itu memahami bahwa ilmu pengetahuan dan obyektifitas memberikan suatu kenyataan bahwa untuk memecahkan masalah kesehatan adalah dengan bantuan obat-obatan dan prosedur pembedahan.

Hingga suatu ketika, ditahun pertama ia praktek, salah seorang pasiennya mengidap kanker paru-paru yang sangat kritis. Pasien tersebut menolak semua tindakan medis. Satu-satunya yang pasien tersebut inginkan adalah sebuah usaha penyembuhan agar jemaat gereja mengelilingi tempat tidurnya selama jam besuk, dan kemudian berdoa tanpa henti atas kesembuhannya. Dossey waktu itu menyuruh pasien tersebut agar pulang ke rumahnya, karena bagi Dossey, tak ada lagi harapan kesembuhan baginya, karena pasien
... baca selengkapnya di Berdoalah! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Monday, December 7, 2015

Nasihat Gratis

Nasihat Gratis  Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Apa hadiah paling umum yang orang suka berikan?

Hadiah itu adalah "NASIHAT" !!!

Kita suka memberi nasihat dengan cuma-cuma, bahkan ketika tidak diminta.

Kalau anda tidak percaya, cobalah pada saat sedang bersama sekelompok teman, beritahu mereka tentang ide anda untuk melakukan sebuah bisnis baru, dan perhatikan apa yang terjadi.

Jika ada enam orang dalam kelompok itu, anda mungkin akan mendapat enam pendapat berbeda, lengkap dengan rekomendasi dan nasihat pribadi.

Tak diragukan lagi, semua "nasihat" itu adalah hadiah yang diberikan kepada anda dengan niat baik. Itu adalah cara teman-teman anda menunjukkan rasa sayang dan perhatian mereka kepada anda. Bagaimana anda bisa menolak secuil "kebijaksanaan" tersebut?

Maka, anda berlaku sopan. Anda mendengarkan. Bagaimanapun tidak berarti atau tidak bergunanya nasihat atau sumber nasihat itu, anda memenuhi kewajiban anda sebagai seorang teman yang sopan, dan berpura-pura tertarik dengan pandangan, umpan balik, atau kritik "positif" mereka.

Meskipun demikian, berhati-hatilah. Pada titik tertentu dalam pembicaraan itu, sebagian pendapat tak bermutu tersebut mulai terasa masuk akal, dan anda mulai bingung dan meragukan kemampuan
... baca selengkapnya di Nasihat Gratis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Friday, December 4, 2015

Desainer Muda

Desainer Muda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Linda, kamu di panggil Bu Virny, tuh!” ujar Milly kepada Linda yang masih sibuk dengan baju pesanan pelanggan. Linda adalah seorang remaja yang sudah bekerja di salah satu butik terkenal di Bandung.
“Bu Virny? ada apa ya, tumben…” gumam Linda. karena rasa penasaran menggelayuti pikirannya, Linda pun bergegas menuju ruang Bu Virny, sang pemilik butik.
tok… tok… tok… Linda mengetuk pintu sebanyak 3 kali.
“Masuk…” jawab sesorang dari dalam. Linda membatin, pasti Bu Virny. Linda pun membuka pintu dan mendapati Bu Virny sedang duduk santai di kursinya.
“Linda… Ibu ingin bicara sesuatu denganmu” ujar Bu Virny ketika Linda duduk di kursi yang berada dihadapannya.
“Sesuatu apa ya Bu?” tanya Linda.
“Ibu mengusulkan agar kamu menjadi perwakilan butik kita di ajang Desainer Muda besok, jadi… Ibu harap, kamu setuju, bagaimana?” jelas Bu Virny. Linda yang tidak menyangka dengan perkataan Bu Virny hanya terdiam sejenak dan mulai bicara dengan nada pelan.

“Hmmm… Bu, tapi kan… Desainer Muda itu acara yang sangat bergengsi dan pasti akan mengangka
... baca selengkapnya di Desainer Muda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Monday, November 30, 2015

Hidupku Tak Sepahit Jamu Ibuku

Hidupku Tak Sepahit Jamu Ibuku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tak ada yang istimewa dalam hidup Rofan. Dia adalah anak kedua dari empat bersaudara. Dia mempunyai seorang kakak perempuan, satu adik cewek dan satu adik cowok. Kakak perempuannya sudah memiliki keluarga. Kini, ia sudah kelas 3 STM. Tapi, pikirannya justru terus memikirkan kemanakah kakinya akan melangkah demi uang untuk membantu ibunya. Ia pasti tak tega melihat kedua orang tuanya bekerja keras demi menyekolahkan kedua adiknya.

Rofan tahu bagaimana besar perjuangan kedua orang tuanya demi menyekolahkan ia dan juga adik-adiknya. Setelah lulus nanti, ia ingin bekerja agar bisa membantu keuangan keluarganya. Ibunya hanya penjual jamu, sedangkan ayahnya hanya bekerja sebagai kuli bangunan. Dari situlah keinginannya begitu besar tertanam dalam hatinya. “Aku harus bisa membahagiakan kedua orang tuaku dan juga adik-adikku. Aku tak ingin hidupku kelak dengan anak dan istriku seperti apa yang aku alami sekarang dengan kedua orang tua dan juga adik-adikku. Tapi, aku bukannya tidak bersyukur denganmu Ya Allah. Aku hanya ingin menyemangati diriku sendiri, agar aku selalu ingat dengan perjuangan kedua orang tuaku. Aku tahu, inilah cara yang
... baca selengkapnya di Hidupku Tak Sepahit Jamu Ibuku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Monday, November 23, 2015

Tak Lekang Oleh Waktu (Part 1)

Tak Lekang Oleh Waktu (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di suatu kota, tepatnya di Bandung, hidup dua orang yang bersahabat karib sekali sejak kecil, mereka adalah Joe Sandy dan Abu. Joe merupakan seseorang yang cerdas dan hidup sendiri tanpa orangtua. Sedangkan Abu adalah anak keluarga berada yang kurang beruntung karena kakinya pincang. Selain itu daya tahan tubuhnya lemah sekali. Namun persahabatan mereka tidak terhalangi oleh perbedaan itu. Keduanya sama-sama menyukai sulap. Mereka berdua sering sekali mempraktikkan trik-trik sulap bersamaan.

Suatu hari, ketika pulang ke rumahnya, Joe melihat iklan salah satu stasiun televisi swasta yang mengadakan acara “The Master.” Joe yang sangat menyukai sulap tertarik untuk mengikuti acara tersebut. Tentu ia tak melupakan sahabatnya Abu.

Dengan riang Joe mampir ke rumah Abu dan memberitahu soal acara The Master tersebut. “Ini saatnya kita menggapai mimpi kita,” kata Joe. “Menjadi pesulap professional.” Abu pun merasa gembira dan sangat tertarik. “Kapan audisinya dimulai, Joe?” tanyanya. “Minggu depan. Audisinya di Jakarta. Di Mal Emporium. Ayolah, kita harus ikut, acara ini benar-benar hebat,” kata Joe gembira.

Mendadak senyum menghilang dari wajah Abu. “Kurasa orangtuaku
... baca selengkapnya di Tak Lekang Oleh Waktu (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Sunday, November 22, 2015

Menjadi Pribadi Champion

Menjadi Pribadi Champion Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Surya Nurrachman

Kisah ini dimulai dari perjalanan hidup seorang Champion yang bernama “Alung” yang mempunyai sejak dia beumur 15 tahun, perjalanan hidupnya tidak mudah. Berawal dari ketidak mampuannya berbahasa Inggris sehingga dalam kepepet dia nekat menciptakan sebuah tekad bulat dengan membalikkan keadaan tidak dari segi angka 4 di rapot menjadi angka 8.

Perjalanan hidupnya waktu SMA yang sukanya bola dan baru sadar setelah lulus SMA dan terpaksa kuliah sekretaris karena keterbatasan biaya, kerjanya nggak nyambung di bagian AutoCAD yang pada akhirnya turut berkontribusi atas hadirnya 30 gedung bertingkat termasuk UNTAR dan RS. Husada.

Kemudian mengumpulkan uang selama 2 tahun untuk kuliah, dimana orang lain seangkatannya sudah diwisuda, dia malah baru masuk kuliah. Tetap bertahan untuk kuliah walaupun menempuh jarak yang jauh yaitu Jakarta – Cikarang naik bis, lanjut kuliah ke S2, selesai kuliah S2, rumah terbakar, meniti karir dari menjadi yang terbaik sampai mencapai posisi puncak, namun akibat krisis moneter dia pun ikut di Rasionalisasi.

Sejak itu dia banting stir ke bidang webmaster dan ingin pindah ke Amerika namun tidak jadi karena ada kasus WTC, sempat menjadi trainer “lepas” sebelum akhirnya masuk ke sebuah perusahaan farmasi terkemuka di I
... baca selengkapnya di Menjadi Pribadi Champion Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Tuesday, November 17, 2015

Semua Kerena-Nya

Semua Kerena-Nya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tahun ini adalah tahun yang menyedihkan bagi icha, karena dia harus kehilangan kedua orang tuanya saat kecelakaan maut, saat itu icha sedang mengikuti acara pepisahan di sekolahnya, akhirnya diapun sekarang hidup sendirian, setelah kepergian kedua orang tuanya icha menjadi lebih pendiam dan suka melamun, kadang-kadang aku melihatnya menangis. Aku sebagai teman tak dapat berbuat apa-apa, hidup seseorang sudah di atur walau icha tak pernah terima kedua orang tua nya meninggal secepat itu tapi itulah rencana tuhan, aku yakin di balik semua ini ada kebahagiaan untuk icha.

Aku mengenal icha sejak smp, dan tahun ini pun kami juga satu kampus, awalnya sih icha nggak mau kuliah, tetapi kedua orang tuaku menasehat iicha. Dan ichapun mau kuliah, aku udah nganggep icha sebagai saudaraku sendiri.
“cha, pulang sekolah ke toko buku yuk? “ ucapku pada icha
“gue males” katanya, sifat icha berubah, dia dulu penuh dengan keceriaan, sekarang sepertinya udah lenyap.
“emmm… ya udah “ ucapku, aku tak mau memaksa icha.

Reza menghampiri kami berdua, dia adalah teman kami, dia juga menaruh hati sama icha, tapi ketika reza mengungkapkan perasaannya pada icha, icha malah jadi benci dengan reza,
“heii Nell” sapa reza padaku, tapi dia juga sedikit melirik icha,
“heeii juga, ada apa za?” t
... baca selengkapnya di Semua Kerena-Nya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Wednesday, November 11, 2015

Integrasi Ekonomi: Belajar dari Uni Eropa

Integrasi Ekonomi: Belajar dari Uni Eropa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Beberapa waktu silam Bisnis mendapatkan undangan dari Uni Eropa untuk mengikuti seminar khusus wartawan Asean tentang mata uang tunggal Eropa (euro) dan berbagai isyu di baliknya. Tulisan berikut adalah beberapa catatan dari seminar tersebut.

BRUSSELS (Bisnis): Krisis ekonomi yang melanda Asia Tenggara mendorong banyak pihak untuk memikirkan kembali kemungkinan membangun ikatan ekonomi pada skala regional sedemikian rupa sehingga lebih kokoh dalam menghadapi kemungkinan krisis berikutnya.

Di luar rencana mengenai pasar bebas Asean (AFTA), masih bisa disebut sejumlah ide seperti mata uang tunggal, integrasi sistem pabean, sampai pembentukan dana moneter Asia Tenggara (AMF). Pertanyaannya, realistiskah ide-ide itu?

Menyangkut kerjasama ekonomi seperti ini tak berlebihan kalau dikatakan, Uni Eropa adalah tempat belajar yang baik. Uni Eropa adalah sekumpulan negara dengan perbedaan tajam (bahkan dengan kebanggaan penuh untuk saling berbeda) yang mau duduk bersama, mendamaikan kepentingan nasional dengan kepentingan regional.

Albert Maes, profesor ekonomi di Universitas Namur (Belgia), mengatakan ada kesamaan yang sedemikian fundamental antara prakondisi Uni Eropa dengan (
... baca selengkapnya di Integrasi Ekonomi: Belajar dari Uni Eropa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Friday, November 6, 2015

Deadline

Deadline Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Secercah cahaya kehidupan, Terpancar melewati persegi napas, Menyinari awal kehidupan, Tersenyum menyapa

Mata Cinta terbuka dan ia hanya melihat sekeliling dalam sepi. Mengucek-ngucek mata dan meraba sekeliling kasurnya mencari sesuatu. “Cinta, bangun sayang. Jangan hanya terbaring dan menutup diri di balik selimut” ucap mama. Suara mama terdengar sayup-sayup memasuki celah vibrasi ruangan Cinta. Mata ini masih sedikit terpejam dan kembali merapatkan diri dengan selimut yang terasa hangat. “kaka 1aigoo, bangun lah. Gue tau kaka ngantuk tapi kaka harus BANGUNNN”. Cinta tersentak dan refleks bangun dari tidurnya yang nyaman. Suara Anna terdengar seperti petir yang menyambar. “apa lo gila? Gak usah pake teriak”. “hahahahaha.. mau cerita.. mau cerita..” ucap Anna antusias.

Anna adalah adik perempuan Cinta yang usil, ia selalu mengganggu setiap aktifitas yang menurut Cinta penting. Perbedaan umur antara keduanya hanya terpaut lima tahun. Cinta dan Anna punya hobi yang sama, tapi sebenarnya karena Anna yang mengikuti kebiasaan kakaknya menyukai budaya musik Korea.

“cerita apaan? SHINee lagi.. Nanti aja please.. Ngantuk banget”. Anna hanya tersenyum dan menggoyang-goyangkan t
... baca selengkapnya di Deadline Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pulau Cinta

Pulau Cinta Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak : ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.

Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.

Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan.

Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta. Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. "Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta. "Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini." Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.

Cinta sedih sekali, namun kemudi
... baca selengkapnya di Pulau Cinta Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Hitam Putih Pergaulan

Hitam Putih Pergaulan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dalam kenangan masa lalu yang sangat buruk tentu Naila tak mau lagi jatuh ke jurang yang sama. Karena salah memilih sahabat, ia menjadi anak pemalas dan boros. Sebelumnya ia berteman dengan Hafiz, laki-laki yang kehidupannya hanya bermain dan bermain saja. Tak sama dengan sifat buruknya ternyata Hafiz adalah pemuda yang sangat baik hatinya, sama sekali ia tak pernah menyakiti orang lain.

Naila adalah anak dari seorang mantri yang terkenal didaerahnya. Hafiz dan Naila setiap harinya selalu bermain dan bercanda bersama, tak hanya mereka berdua tapi juga banyak temannya. Kedekatan mereka membuat mereka saling jatuh hati, pikiran Naila dan Hafiz yang masih sama-sama pendek membuat Naila sering menangis.

Nilai-nilai Naila anjlok, raportnya seperti api unggun. Bahkan ia mendapatkan ranking yang sangat jauh diluar pikiran orang tuanya. Sebagai anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara tentu orang tuanya tak mau Naila menderita dimasa yang akan datang.

Karena sadar sang putri mengalami penurunan bel
... baca selengkapnya di Hitam Putih Pergaulan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sunday, May 3, 2015

TANTANGAN TERBESAR DALAM PENDIDIKAN ADALAH HATI

Pendidikan merupakan bidang dalam kehidupan yang tidak akan pernah punah sampai manusia di dunia ini semuanya musnah. Pendidikan menjadi tolak ukur bagi kemajuan suatu Negara, semakin bagus pendidikannya maka akan semakin bagus juga kemajuan Negara tersebut. Indonesia merupakan Negara dengan luas wilayah yang menduduki urutan ke 13 dunia dan jumlah penduduknya menempati urutan ke 4 di dunia, sudah majukah pendidikan di Negara Indonesia? Ternyata antara luas dan jumlah penduduk Indonesia tidak sejajar dengan tingkat kualitas pendidikan Indonesia di mata dunia, dimana ranking kualitas pendidikan kita ada diurutan ke 69 di Dunia. 

Apa yang kita capai dalam bidang pendidikan menjadi gambaran bagaimana pendidikan di Indonesia. Sebenarnya ada apa, dan kenapa hal ini bisa terjadi? Mari kita lihat dari beberapa pertanyaan berikut : 
1. Apakah kurikulumnya yang kurang bagus? 
2. Apakah mutu pendidiknya yang kurang bagus? 
3. Apakah perhatian pemerintah terhadap pendidikan yang kurang mendukung? 
4. Apakah kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap pendidikan kurang bagus? 

Dengan berbekal 4 buah pertanyaan di atas, kita dapat membahas dengan seksama;  

Pembahasan Pertama : 

Kurikulum pendidikan di Indonesia sejak lahirnya pahlawan pendidikan sampai saat ini sudah mengalami beberapa kali perubahan. Di setiap perubahan tentunya memiliki tujuan, sampai pada titik nadi yang dijadikan pokoknya adalah di bidang karakter. Sebenarnya karakter tidak perlu secara eksplisit disampaikan dalam kurikulum karena seharusnyalah pendidikan harus mengedepankan karakter. Karena tanpa karakter maka tidak akan muncul istilah pendidikan. 

Sebagai acuan berikut beberapa pendapat dari para ahli : 
Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. 

John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan yang fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. 

K.H. Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak. 

Jadi kalau saat ini ada istilah pendidikan karakter dalam kurikulum, dan dituangkan adanya KI 1 dan KI 2 dalam kurikulum 2013 berarti selama ini pendidikan yang dijalankan oleh sekolah melalui kurikulum yang diterbitkan oleh pemerintah dianggap tidak berkarakter? Jika hal ini merupakan perwujudan nyata yang selama ini terjadi berarti telah terjadi pendidikan yang tidak mendidik. 

Kita dapat melihat sendiri dari pendapat para ahli selalu menyatakan bahwa dalam pendidikan itu harus ada karakter, mana buktinya : Ahmad D. Marimba, Drs. Menyampaikan pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik……. Menuju terbentuknya kepribadian yang utama berarti bahwa dalam hal ini pendidik/guru harus menyampaikan pendidikan secara sadar untuk membentuk kepribadian yang utama

Kemudian bagaimana pendapatnya John Dewey, dan K.H. Dewantara. 

Kesimpulannya adalah bahwa kurikulum yang ada di Indonesia dapat dikatakan sudah bagus, sampai-sampai untuk memberikan kesadaran kepada pendidik harus dicantumkan mengenai karakter. Mau tidak mau, suka tidak suka karakter harus menjadi perhatian utama dalam pendidikan. Berarti kalau kurikulumnya saja sudah jelas-jelas bagus, bahkan mencantumkan karakter secara riil berarti kurikulum pendidikan kita sangat perhatian terhadap karakter. 

Lalu bagaimana jika dilihat dari masalah konten kurikulum disisi materinya? Jumlah mata pelajaran per tingkat pendidikan, apakah sudah memenuhi tuntutan pengetahuan bagi siswa? Keterlibatan para ahli pendidikan dalam penyusunan kurikulum merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap mutu kurikulum pendidikan, artinya masyarakat Indonesia mempercayakan sepenuhnya kepada para ahli yang ditunjuk untuk menyusun materi kurikulum dengan seksama. 

Pembahasan kedua : 

Bagaimana dengan mutu pendidiknya? Pendidik/guru di Indonesia dari sisi jumlah untuk beberapa daerah memang masih kekurangan, namun untuk beberapa daerah lainnya sudah lebih dari cukup. Sedikit kita bahas untuk di daerah yang sudah mencukupi. 

Apakah dengan pendidik yang sudah mencukupi kualitas pendidikannya sudah bagus? Sayang di Negara kita tidak ada indikator yang jelas untuk mengukur ketercapaian kualitas untuk wilayah/daerah (baik di kecamatan, kota, kabupaten, bahkan Provinsi). Sehingga kita dapat memonitor secara bersama bahwa di daerah tertentu memang betul-betul sudah memenuhi kualitas pendidikannya atau belum. Terlepas dari hal itu kita melihat lebih jauh bahwa pendidik yang ada dengan kemampuan yang dimiliki sudah harus disesuaikan dengan mata pelajaran yang diampunya, dengan tujuan agar siswa menerima ilmu sesuai dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. 

Namun kenyataan yang ada adalah bahwa tidak sedikit siswa tidak dapat menerima pelajaran dengan baik bukan karena tidak ada gurunya, bukan karena ilmu gurunya yang kurang bagus. Justru kejadiannya adalah siswa tidak menerima ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh guru karena “ketidakmauan pendidik/guru” untuk mendidik siswanya dengan hati. Maksudnya apa? Ngajar yang sekedar menyampaikan materi, ngajar yang sekedar untuk gugur kewajiban, ngajar yang hanya untuk memenuhi tuntutan hidup? Yang sekolahnya negeri sudah sebagaian besar tuntutan dari sisi materi terpenuhi, bagaimana dengan yang sekolah swasta? Pertanyaan yang mendasar jika dilihat dari sisi kebutuhan dan tuntutan dalam hidup. 

Berapa banyak sekolah negeri jika dibandingkan dengan sekolah swasta? Kalau swasta (bahkan terjadi juga di sekolah negeri), banyak guru yang maunya ngajar di lebih dari sekolah, banyak guru yang menganggap bahwa mengajar di lebih dari satu sekolah akan mendapatkan pendapatan yang lebih besar? Pendapatannya ternyata memang lebih besar jika dilihat dari sisi materi, memang besar jika dilihat dari sisi uang. Tapi apakah lebih besar jika dilihat dari sisi manfaat? Dilihat dari sisi hikmah? Dilihat dari sisi hak siswa yang harus didapatkannya? Coba lihat kembali pendapat pendidikan menurut ahli yang sudah penulis paparkan di atas. 

Jika kita ngajar pelajaran yang per minggunya hanya ketemu sekali selama 2 X 45 menit dengan siswa, apakah kita sudah memastikan bahwa mereka memahami pelajaran yang kita sampaikan? Kapan mereka dapat menerima waktu lebih dari kita untuk dibimbing, dibina, diarahkan, bahkan hanya untuk sekedar mengulang materi/remedial materi tertentu yang tertinggal? Bahkan saat kita mengajar di 2 X 45 menit di kelas saja bagaimana dengan tuntutan kualitas pembelajaran, metode belajar yang kita gunakan, materi yang kita sampaikan, tutur kata yang kita keluarkan, apakah semua itu sudah sesuai dengan minimal pelayanan sebagai seorang pendidik/guru? Belum kita berbicara mengenai pembelajaran tuntas, bukan tuntas dari sisi materinya saja tetapi tuntas dari sisi karakternya. Dengan kehadiran kita sebagai pendidik/guru siswa akan merasa nyaman, siswa akan merasa aman, siswa akan merasa terayomi, siswa akan merasa terbimbing, siswa akan merasa termotivasi. Begitu banyak tuntutan secara hikmah peran dari seorang pendidik/guru, pertanyaannya adalah jika itu semua tidak dijalankan dengan hati apakah itu semua dapat diwujudkan dengan total? 

Pembahasan ketiga :

Dilihat dari perhatian pemerintah terhadap pendidikan. Pemerintah saat ini telah menyusun anggaran sebesar 20% dari APBN untuk kebutuhan pendidikan, artinya bahwa dari sisi kepedulian dan perhatian sudah sangat luar biasa. Kita tidak berbicara secara detail mengenai anggaran, namun yang menjadi perhatian kita adalah telah terjadinya perubahan besaran prosentase anggaran untuk pendidikan sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap pendidikan. Hal ini menjadi poin penting bahwa pemerintah secara sadar telah mengetahui bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam roda pemerintahan demi tercapainya kualitas dan kemajuan Negara. Hanya yang harus banyak dibenahi oleh pemerintah adalah bagaimana realisasi anggaran tersebut, sudah benarkah? Sudah tepat sasarankah? Kesimpulannya adalah secara global pemerintah sangat memperhatikan kemajuan pendidikan di Negara Indonesia ini. 

Pembahasan keempat : 

Masyarakat semakin memahami bahwa pendidikan memang sangat penting, hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya jumlah siswa dan terjadinya peningkatan disetiap tahunnya. Apalagi dengan semakin majunya dunia teknologi yang secara tidak sadar membangunkan masyarakat kita untuk melek ilmu pengetahuan. Hal ini juga dapat dilihat dengan adanya program pemerintah untuk mendorong masyarakat yang kurang mampu untuk bersekolah melalui program beasiswa bagi keluarga yang kurang mampu. Artinya bahwa masyarakat mendapatkan banyak kesempatan untuk bersekolah. Hal ini menggambarkan secara global bahwa kesadaran masyarakat terhadap pendidikan sudah semakin baik. 

Kesimpulan Akhir 

Dengan 4 pokok pembahasan di atas menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia sudah seharusnya berkualitas. Nah kenapa hal ini belum terwujud sampai sekarang? Kenapa ranking kualitas pendidikan kita ada diurutan yang begitu bawah di dunia? Siapapun pelakunya, baik dari pengelola pendidikan di pemerintah, maupun pendidik/guru di sekolah yang bertugas langsung terhadap jalannya pendidikan di lapangan harus membawa dan menggunakan hati untuk menjalankan tugasnya. Kata hati yang paling dalam akan menyampaikan hal terbaik, yang murni mengenai kebenaran, mengenai kejujuran. 

Saat kita sebagai pendidik menyampaikan materi kepada siswa apakah iya sudah dengan sepenuh hati?
Apakah iya sudah secara total? 
Apakah iya sudah dengan proses membimbing, membina, mengarahkan, memberikan motivasi? 
Sebagai pengelola pendidikan di tingkat pemerintah, apakah sudah menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati? 
Apakah saat melaksanakan penyelenggaraan pelatihan, proyek pengadaan sarana pendidikan sudah dengan hati? 
Apakah iya sudah membuktikan bahwa yang dijalankan benar-benar terwujud sesuai dengan peruntukannya? 
Apakah iya sudah tercapai secara penuh? 
Apakah iya sudah terwujud sesuai dengan amanah masyarakat?

Hati yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai perwujudan kasih sayang kepada kita semua merupakan hadiah terbesar untuk menentukan kemajuan pendidikan di Negara Indonesia tercinta ini. Jagalah hati, dan jadikanlah hati sebagai pengendali hidup kita. Majulah Pendidikan Indonesia dengan para pendidik yang ber-hati mulia, dengan pengelola pendidikan yang ber-hati suci. Amiiin. 

Muslih – Bogor 
Mei 2015